Bernardo Tavares Ungkap Alasan Turunkan Skuad PSM U-23 saat Hadapi Persijap di BRI Super League: Hanya Mainkan 2 Pemain Asing

16 hours ago 8

Bola.com, Parepare - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, membongkar berbagai masalah yang menimpa tim asuhannya sehingga gagal mempertahankan kemenangan saat melawan Persijap Jepara pada laga pekan perdana BRI Super League 2025/2026.

Dalam duel yang berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Jumat (8/8/2025) malam WIB itu, PSM akhirnya harus puas berbagi poin dengan Persijap Jepara setelah laga berakhir imbang dengan skor 1-1.

Bernardo Tavares mengatakan sejak awal laga skuad Juku Eja memang tidak dijagokan menang. Dari daftar starting eleven, hanya ada dua pemain asing saja yang bisa diturunkan, yakni Aloisio Neto dan Victor Ruiz.

Tidak hanya itu, lima pemain lainnya yang turun sebagai starter termasuk dalam kategori U-23, yakni Victor Dethan, Ricky Pratama, Karel Ridzald Iek, Muhammad Arham Darmawan, serta Achmat Fahrul Aditia.

“Saya pikir, pada awal pertandingan ini, jika melihat starting line-up kami dan dibandingkan dengan milik tim lawan, orang-orang pasti mengira bila PSM akan kalah,” kata Tavares seusai pertandingan, Jumat (8/8/2025).

“Kami hanya bermain dengan dua pemain asing dan menurunkan lima pemain yang berusia di bawah 23 tahun. Kami lalu menurunkan empat pemain berusia di bawah 23 tahun lainnya dari bangku cadangan,” lanjutnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Skuad PSM U-23

Pada babak kedua, Tavares pun terpaksa menurunkan empat pemain berusia di bawah 23 tahun lainnya untuk bermain. Sehingga, dia menganggap bahwa hari ini timnya menurunkan skuad PSM Makassar U-23.

“Jadi, dari 15 pemain yang dibawa, kami memainkan setidaknya sembilan pemain dengan kategori U-23. Jadi, bisa dibilang, kami pada laga hari ini bermain dengan skuad PSM Makassar U-23,” ujar dia.

Sejatinya, kata pelatih asal Portugal itu, PSM berpeluang besar menambah keunggulan. Sayangnya, tidak ada gol tambahan yang tercipta, hingga akhirnya Laskar Kalinyamat bisa mencetak gol penyama kedudukan.

“Tentu kami merasa frustrasi karena harus kebobolan gol yang membuat laga menjadi imbang pada momen-momen terakhir laga ini. Wasit memberikan tujuh menit tambahan waktu, dan kami kebobolan pada menit ke-90+9,” ucap dia.

Ditimpa Banyak Masalah

Tavares mengatakan ini merupakan risiko yang harus diambil Juku Eja karena terpaksa menurunkan pemain-pemain minim pengalaman.

“Ya inilah sepak bola. Saya juga lebih merasa frustrasi lagi karena kami punya banyak peluang dari transisi positif yang seharusnya bisa menghasilkan gol kedua pada pertandingan ini. Sayangnya kami gagal memaksimalkannya,” ujar dia.

Selain itu, beberapa pemain juga disebut Tavares harus datang beberapa jam sebelum pertandingan. Sedangkan beberapa pemain lain juga terpaksa diturunkan di tengah kondisinya yang cedera.

“Saya rasa, inilah risikonya ketika kami memainkan pemain-pemain yang tak punya banyak pengalaman. Beberapa dari mereka, datang beberapa jam pada sore hari dari Makassar menuju Parepare. Dan sebagian lainnya bermain dengan cedera. Ya inilah kondisi kami saat ini,” ujarnya.

Terima Kasih Suporter

Tavares pun ingin menyelipkan ucapan terima kasih kepada para suporter yang telah jauh-jauh datang ke Parepare untuk mendukung anak asuhnya. Dia menyesal gagal mempersembahkan kemenangan untuk mereka.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para suporter yang sudah datang ke sini untuk mendukung kami. Saya pikir para pemain meskipun gagal menang tetapi telah memperlihatkan sikap yang luar biasa,” ujar dia.

“Mereka sudah berusaha memberikan yang terbaik, tetapi sayangnya kami melakukan kesalahan dan akhirnya kebobolan gol yang menggagalkan kemenangan kami,” lanjut pelatih berusia 45 tahun tersebut.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |