Bola.com, Jakarta Simon Alexander McMenemy atau yang lebih akrab dipanggil Simon McMenemy merupakan sosok pelatih yang pernah sangat dengan sepak bola nasional.
Simon McMenemy pernah membawa Bhayangkara ke singgasana juara Liga 1 2017 dan di momen itu pula ia didapuk sebagai Pelatih Terbaik.
Selain Bhayangkara, pria ber-KTP Skotlandia itu juga pernah membesut Mitra Kukar dan Pelita Bandung Raya.
Puncak kariernya tersaji pada 2019, ketika PSSI mendapuknya sebagai juru taktik Timnas Indonesia, dari Januari hingga November. Bersama timnas, ia melakoni tujuh laga dengan dua kemenangan dan sisanya kalah.
Sebelum ke Indonesia, Simon McMenemy sudah lebih dulu beken di Filipina. Bermaterikan pemain muda saat itu, The Azkals sempat membuat kejutan demi kejutan.
Selama kariernya, kesempatan membidani Timnas Indonesia bisa jadi merupakan kisah yang tak akan pernah ia lupakan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengenang Kejadian Lucu
Via kanal YouTube GOAT besutan Greg Nwokolo belum lama ini, pelatih yang kini berusia 47 mencoba kembali mengenang romantisme itu.
"Hari pertama bekerja, aku datang ke kantor dengan pakaian olahraga baru, ransel, 24 donat di tanganku untuk dibagikan kepada semua stafku," kata Simon McMenemy.
"Ada kru kamera di luar kantor PSSI. Aku berpikir dalam hati, 'Ini tidak mungkin untukku," imbuh Simon McMenemy terkait jabatan baru yang diembannya.
Saat berjalan, ia ditanya sekaligus diberitahu kalau kantor yang akan ia tempati belum lama disatroni satgas anti mafia.
"Dan saat aku berjalan, salah satu dari mereka berkata,"Coach, tahu apa yang terjadi tadi malam?' Saya jawab tidak," ujar Simon McMenemy.
"Ada yang mengatakan kalau kantor digerebek oleh satuan tugas anti-mafia. Semua laptop diambil, semua telepon diambil. Semua orang berada di meja mereka sampai jam 1 pagi. Dan itu adalah hari pertamaku sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia," tukasnya.
Saat Sendirian
Menurut Simon McMenemy, ketika itu tak ada satupun orang berada di kantor. Ia sendiri sampai menjelang siang tanpa mendapat informasi apa sebenarnya yang terjadi.
"Jadi aku berjalan ke kantor, tidak ada satu orang pun di sana. Aku duduk sampai jam 9 pagi sampai jam 1 siang. Karena tidak seorang pun yang memiliki telepon untuk berbicara dan memberitahuku," papar Simon McMenemy.
"Jadi hari pertama aku memulia pekerjaan, pejabat yang merekrut aku yang aku ajak bicara tentang apa rencananya dan apa pekerjaanku, dia masuk penjara," kenang Simon McMenemy.
Tak Mau Menyalahkan
Meski begitu, Simon McMenemy tak mau menyalahkan siapa pun terkait situasi rumit yang baru saja menerpanya sebagai pelatih timnas.
"Ini adalah hal-hal yang tidak dimengerti orang lain. Aku tidak merasa perlu untuk,'Oh itu karena ini, dan karena ini, karena ini'. Kamu harus mengambil tanggung jawab itu sebagai seorang pelatih karena itu tidak ada hubungannya denganku," pungkas Simon McMenemy.