Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Tinggal Dua Bulan Lagi, Timnas Irak Dihantui Sejarah Buruk

5 hours ago 2

Bola.com, Jakarta - Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan digelar dua bulan lagi. Persaingan di Grup B diisi oleh Arab Saudi (tuan rumah), Timnas Indonesia, dan Irak.

Ketiga tim ini akan bersijabaku dalam pertandingan secara round robin atau saling bertemu satu sama lain sekali.

Timnas Irak punya kewaspadaan tersendiri menjelang pertarungan krusial nanti.

Timnas Irak dihantui sejarah yang kurang baik ketika dalam fase mendekati putaran final Piala Dunia. Tim Singa Mesopotamia kerap terganjal beberapa hal kecil

Pada kualifikasi Piala Dunia 1994, Saad Abdul Hamid diganjar kartu merah, yang mengakibatkan hasil imbang 2-2. Hasil pertandingan itu menjadi titik balik yang signifikan dalam fase kualifikasi karena mencegah Irak tampil di Piala Dunia.

BRI Super League musim 2025/2026 baru saja dimulai dan pekan perdana langsung dipenuhi aksi luar biasa dari para bintang lapangan! Allano Brendon, Kodai Tanaka, dan Yakob Sayuri. Tiga nama yang membuat pekan perdana BRI Super League 2025/2026 jadi lu...

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Sejarah Buruk

Lalu pada kualifikasi Piala Dunia 2018, Timnas Irak sempat berhasil melaju ke putaran ketiga. Namun, mereka hanya mampu finis di posisi kelima Grup B dengan nilai 11, dan gagal tampil ke putaran final.

Tiket lolos diraih Jepang dan Arab Saudi, sementara Australia melaju ke putaran keempat Kualifikasi. Begitu juga dengan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, di mana Irak kembali lolos ke putaran ketiga.

Namun, lagi-lagi mereka gagal melaju jauh, setelah hanya mampu finis di urutan keempat klasemen akhir Grup A dengan poin 9.

Tiket lolos Piala Dunia Qatar akhirnya diraih Iran dan Korea Selatan, sementara Uni Emirat Arab melaju ke putaran keempat.

Bikin Khawatir

Kini timbul kekhawatiran serupa di kalangan pengamat dan penggemar.

"Sejak Piala Dunia 1986 di Meksiko, setiap kali Irak hampir lolos ke Piala Dunia, hal-hal aneh dan keadaan di luar kendali terjadi, yang mempersulit misi dan menyebabkan  gagal mencapai impian para penggemar yang ingin mengulangi prestasi tersebut sekali lagi," tutur analis dan pengamat sepak bola Irak, Khalaf Karim, kepada media lokal, Winwin.

"Sayangnya, impian ini tertunda dari satu turnamen ke turnamen berikutnya, dan kita harus realistis. Semua negara di kawasan ini telah berkembang di bidang sepak bola, tetapi Irak tidak dapat mengembangkan timnasnya," lanjutnya.

Perlu Tingkatkan Kualitas

Untuk "meredam kekhawatiran" dan mewujudkan misi tampil ke Piala Dunia tahun depan di Amerika Utara, Timnas Irak melakukan persiapan intens.

Di bawah arahan pelatih Graham Arnold yang akan kembali mengandalkan pemain pilarnya, seperti Ali Jassim, Aymen Hussein, dan Mohanan Ali, mereka akan menjalani laga uji coba dengan tampil di Piala Raja Thailand, 1-9 September 2025, atau bersamaan rangkaian FIFA Matchday.

Timnas Irak disarankan mencermati beberapa hal penting agar bisa mewujudkan ambisi tampil ke Piala Dunia 2026. Satu di antaranya adalah ikut meniru persiapan pesaing, termasuk Timnas Indonesia dan Arab Saudi dalam menghimpun kekuatan.

"Persiapan Timnas Irak belum memenuhi harapan, dan masalah di dalam federasi telah berdampak signifikan pada semua. Saat ini, Irak harus memperhatikan rival di grup, Arab Saudi dan Indonesia. Semua tim telah menerapkan program persiapan yang ideal dan matang dalam hal pemusatan latihan dan pertandingan persahabatan, kecuali Irak, yang puas dengan turnamen persahabatan dua pertandingan," cetus Khalaf Karim.

Program Uji Coba Kurang Optimal

Khalaf Karim mengkritisi agenda uji coba Timnas Irak di ajang Piala Raja Thailand tersebut. Pasalnya, mereka hanya akan bertanding melawan Hong Kong, Fiji, dan tuan rumah, Thailand.

Pilihan lawan tersebut dinilai kurang kuat, berbeda dengan Arab Saudi yang akan beruji coba dengan Republik Ceska dan Makedonia Utara. Sementara Timnas Indonesia beruji coba dengan Lebanon dan Kuwait.

"Pelatih Graham Arnold mengatakan bahwa tim tidak memiliki atmosfer yang ideal atau lingkungan yang sesuai untuk mempersiapkan pertandingan Kualifikasi. Hal ini mengkhawatirkan komunitas olahraga dan penggemar Irak pada umumnya," kata Khalaf Karim.

"Hal ini berbeda dengan pelatih sebelumnya, Jesus Casas, yang memenuhi semua persyaratan untuk meraih kesuksesan dengan menggelar banyak pertandingan persahabatan melawan tim-tim nasional 'besar'. Pertandingan-pertandingan itu memberikan manfaat teknis dan meningkatkan kepercayaan diri tim untuk tampil sebaik mungkin," ucapnya.

Sumber: Winwin

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |