3 Drama yang Terjadi sepanjang Pekan Ke-32 BRI Liga 1: Bus Persik Dilempari Suporter Arema FC, PSIS Resmi Degradasi

5 hours ago 3

Bola.com, Jakarta - Sejumlah drama mewarnai pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025. Selain munculnya satu klub yang resmi terdegradasi, aksi pelemparan bus di Kanjuruhan juga menjadi insiden yang menyayat hati.

Tragedi Kanjuruhan yang masuk catatan kelam persepakbolaan nasional, masih belum menjadi pelajaran. Ketika Arema FC kembali berkandang di Stadion Kanjuruhan untuk yang pertama kali sejak Oktober 2022, insiden kekerasan kembali terulang.

Sementara itu, sejumlah klub yang kini bersaing di papan bawah juga berjuang secara dramatis. Beberapa di antaranya nyaris meraih kemenangan, tetapi akhirnya harus puas berbagi poin dengan lawannya pada pekan ke-32 BRI Liga 1.

Dari seluruh kontestan yang berkutat di zona merah, sudah ada satu tim yang telah resmi dipastikan turun kasta pada musim depan karena hasilnya ditentukan tim lain. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Pelemparan Bus di Kanjuruhan

Kembalinya Arema FC berkandang di Stadion Kanjuruhan pada duel melawan Persik Kediri pada pekan ke-32 harus ternoda. Nodanya tak hanya berhubungan dengan hasil akhir yang berujung kekalahan tiga gol tanpa balas.

Namun, yang membuat prihatin ialah insiden penyerang bus yang membawa pemain Persik Kediri ketika beranjak meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Sejumlah oknum suporter Arema FC melakukan aksi pelemparan hingga membuat kaca bus pecah.

Aksi ini pun memakan korban. Manajer Persik Kediri, Muhammad Syahid Nur Ichsan, menyebut sang pelatih, Divaldo Alves, beserta asistennya, Antonio Claudio, mengalami luka-luka karena terkena serpihan kaca.

“Coach Divaldo dan asisten Antonio Claudio terkena pecahan kaca di kepala. Mereka mengalami luka kecil dan tak perlu perawatan di rumah sakit. Keduanya bisa ikut langsung pulang bersama tim. Selain keduanya, kondisi ofisial dan para pemain baik-baik saja,” katanya.

Insiden ini langsung menarik perhatian publik di jagat maya. Sebagian besar menyayangkan aksi oknum suporter Arema FC yang dinilai tak belajar dari insiden Tragedi Kanjuruhan yang memakan 135 korban jiwa.

PSIS Semarang Resmi Degradasi

Setelah sempat dihantui perasaan was-was dan cemas, PSIS Semarang akhirnya mendapatkan kepastian nasibnya untuk musim depan. Ya, hasil laga terakhir pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025 resmi mendepak Tim Mahesa Jenar dari kasta tertinggi.

Pertandingan yang dimaksud ialah duel antara Persebaya Surabaya melawan Semen Padang di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (11/5/2025) malam WIB, yang berakhir dengan skor imbang 1-1.

Berkat tambahan satu poin ini, skuad Kabau Sirah sukses mengumpulkan 32 poin dari 32 pertandingan. Jumlah ini sudah tidak mungkin dikejar Tim Mahesa Jenar yang berada di dasar klasemen dengan 25 poin.

Kalaupun tim yang terakhir kali menjuarai Liga Indonesia 1999 tersebut bisa meraih dua kemenangan beruntun hingga akhir musim ini, poin maksimal yang mereka dapat ialah 31, atau selisih satu angka dari milik Semen Padang saat ini.

Hasil inilah yang membawa Mahesa Jenar sebagai kontestan pertama yang resmi turun kasta dari BRI Liga 1 2024/2025. Dua slot lainnya masih akan ditentukan selama dua pekan terakhir musim ini.

Tim Papan Bawah Gagal Menang

Terlepas dari munculnya PSIS Semarang sebagai kontestan pertama yang resmi degradasi, persaingan di papan bawah klasemen dipastikan kian memanas. Dua laga tersisa bakal semakin menarik untuk dipantau.

Pada pekan ke-32, PSS Sleman sukses menang atas PSIS Semarang dengan skor 2-1. Di saat Tim Elang Jawa mulai memupuk asa untuk meninggalkan zona merah, para pesaingnya di papan bawah justru bertumbangan.

Barito Putera, misalnya, gagal menang setelah sempat unggul melawan Persib Bandung. Laskar Antasari akhirnya harus puas dengan hasil 1-1. Nasib yang sama juga dialami Madura United yang terkena comeback Borneo FC dengan skor 2-3.

Setelah itu, Semen Padang yang sudah sempat unggul akhirnya harus puas dengan hasil imbang 1-1 melawan Persebaya Surabaya. Mereka nyaris saja kalah jika gol kemenangan tuan rumah tak dianulir VAR.

Dengan hasil ini, persaingan di zona bawah semakin memanas. Dari segi hitung-hitungan, memang masih ada enam tim yang berpotensi terdegradasi, termasuk Persis Solo yang berada di peringkat ke-13 dengan 35 poin.

Simak Persaingan Musim Ini:

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |