Kisah Sukses Jepang dalam Ekspor Pemain: Jadi Magnet Klub Eropa, Punya Nilai Ekonomi Tinggi

6 hours ago 4

Bola.com, Jakarta - Timnas Jepang akan menjadi lawan terakhir Timnas Indonesia pada Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertarungan kedua tim akan dimainkan di Panasonic Stadium, Osaka, Selasa (10/6/2025).

Laga ini memang tidak akan berpengaruh apa-apa untuk perjalanan masing-masing tim. Jepang sudah memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, sementara Timnas Indonesia akan tampil di ronde keempat.

Pada pertemuan pertama di Jakarta bulan November tahun lalu, Jepang terlalu perkasa dengan kemenangan telak empat gol tanpa balas atas Timnas Indonesia. Kondisi yang menandakan kelas Jepang yang memang lebih ada di atas.

Timnas Jepang memang seperti tidak pernah berhenti dalam mengembangkan sepak bolanya. Jepang berhasil membangun sepakbola dalam 25 tahun terakhir. Prestasinya terbilang tak biasa. Sebelum tim nasional melakukan debut Piala Dunia pada 1998.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Tak Berhenti Berkembang

Bagi yang sudah mengikuti perkembangan sepak bola dunia pada era 90-an, sudah banyak pemain asal Jepang yang bikin heboh di Eropa. Nama yang paling mudah diingat tentu Hidetoshi Nakata yang meledak di Liga Italia bersama Perugia, Parma, dan AS Roma.

Lalu disusul pemain-pemain seperti Shunsuke Nakumura, Takayuki Morimoto, Hiroshi Nanami, Keisuke Honda, dan Yuto Nagatomo. Nama terakhir bahkan masih ada di skuad Timnas Jepang saat ini.

Jepang terus tumbuh pesar sepak bolanya, setelah menjadi tuan rumah Piala Dunia edisi 2002 bersama Korea Selatan. Selain tampil di tujuh edisi terakhir di Piala Dunia, kemenangan tak terlupakan atas dua raksasa sepak bola dunia yaitu Jerman dan Spanyol di Piala Dunia 2022 Qatar masih segar dalam ingatan.

Prestasi terkini Jepang adalah menjadi tim pertama kali yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 dari jalur kualifikasi pada 20 Maret 2025, setelah mengalahkan Bahrain 2-0 di kandang sendiri.

Penampilan mengesankan tim wanita di Australia dan Selandia Baru di Piala Dunia 2023 juga tidak kalah penting. Jepang pernah menjadi juara pada tahun 2011.

Pembinaan Berjenjang

Jepang membagi pelatihan sepakbola ke dalam beberapa tahap. Metode manajemen pengetahuan terstruktur ini memastikan bahwa pemain menerima pelatihan dan dukungan yang tepat di setiap usia perkembangan.

Jepang membagi pelatihan sepakbola pemuda menjadi lima tahap. Pertama, usia 8-9 tahun sebagai periode pengenalan sepakbola. Kedua, usia 10-15 tahun sebagai periode pembelajaran teknik dan taktik dasar dan transisi ke pertandingan praktis.

Ketiga, usia 16-17 tahun sebagai periode praktik bertanding. Keempat, usia 18-21 tahun sebagai periode pendewasaan. Kelima, usia 21 tahun ke atas sebagai masa untuk menyempurnakan.

Dihuni Pemain Potensial

Dalam skuad edisi terkini, sebanyak 18 pemain di Timnas Jepang sedang abroad alias bermain di klub luar negeri, terutama Eropa.

Nama-nama yang paling terkenal tentu Wataru Endo (Liverpool), Zion Suzuki (Parma), Takefusa Kubo (Real Sociedad), Daichi Kamada (Crystal Palace), dan sejumlah nama lain.

Itu belum pemain-pemain pilar lainnya yang sering mengisi skuad inti Jepang, yang memang sengaja diistirahatkan oleh pelatih Hajime Moriyasu.

Kaoru Mitoma, Ritsu Doan, Junya Ito, Kyogo Furuhashi, Reo Hatate, Ayase Ueda, Tanaka Aoi tidak ada dalam skuad untuk meladeni Australia dan Timnas Indonesia.

Terlepas dari situasi tersebut, tim nasional khususnya Asosiasi sepak bola Jepang memang bisa dibilang sukses dalam mengekspor pemain dan mengembangkan bisnis dari olahraga ini.

Nilai Ekonomi

Dari 18 pemain abroad yang ada di skuad Jepang saat ini, termahal adalah sosok Takefusa Kubo. Nilai pasar pemain Real Sociedad ini mencapai angka Rp695 miliar.

Disusul Kaishu Sano dari Mainz 05 yang bernilai Rp347,6 miliar. Kemudian ada kiper Parma Zion Suzuki yang bernilai Rp243,3 miliar. Gelandang Crystal Palace, Daichi Kamada punya nilai pasar Rp208 miliar.

Itu belum termasuk nama-nama yang tak terkenal lainnya, seperti Kaoru Mitoma (Rp869 miliar), Takumi Minamino (Rp208 miliar), Ritsu Doan (Rp312 miliar), Kyogo Furuhashi (Rp260 miliar), dan masih banyak lagi pemain Jepang lainnya yang berada di Eropa.

Artinya, ada sekian triliun rupiah nilai yang bisa ditaksir dari para pemain Timnas Jepang yang sedang diekspor ke Eropa. Itu belum termasuk pemain-pemain siap pakai yang ada di kompetisi domestik J-League dengan nilai tak kalah besar dan siap dipasarkan di Eropa.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |