Larangan Suporter Away di BRI Super League, Pentolan Bonek Minta Erick Thohir Tunjukkan Dokumen Resmi dari FIFA

8 hours ago 4

Bola.com, Surabaya - PSSI dan PT LIB (I-League) masih belum mencabut regulasi larangan suporter away. Regulasi ini sendiri sudah berlangsung selama lebih dari dua musim terakhir.

Ketum PSSI, Erick Thohir, sempat menyatakan akan memperpanjang regulasi tersebut memasuki BRI Super League 2025/2026. Lagi-lagi, dia beralasan FIFA masih melarang kehadiran suporter tamu.

Banyak kalangan suporter klub Indonesia mencemooh keputusan ini. Satu di antaranya datang dari Bonek, suporter Persebaya.

Koordinator Green Nord alias Bonek tribune utara, Husin Ghozali, menantang Erick Thohir untuk membuktikan larangan FIFA itu. Sebab, Erick Thohir selama ini tidak pernah menunjukkan dokumen resmi FIFA mengenail hal ini.

“PSSI tidak pernah menunjukkan bukti otentik kalau itu ada sanksi dari FIFA, hanya secara lisan. Lisan itu kalau dibuat sanksi, nggak berdasarkan hukum. Hukum itu harus ada bukti. Harus ada keputusan,” kata pria yang akrab disapa Cak Cong itu kepada Bola.com.

“Ini merugikan klub, karena secara ekonomi tiket pemasukan dari suporter kamu itu sangat berarti juga bagi klub tuan rumah. Berarti PSSI mematikan klub karena tidak dapat pemasukan dari tiket dari suporter tamu,” imbuhnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Mencontoh Apa yang Terjadi di Piala Presiden 2025

Larangan suporter tamu ini memang terbilang membingungkan. Di saat kompetisi resmi menerapkan regulasi itu, rupanya turnamen pramusim Piala Presiden 2025 sebaliknya. 

Hal itu terbukti dengan kehadiran suporter klub lain saat diselenggarakannya Piala Presiden 2025 di Bandung. Sejauh ini, belum ada sanksi untuk klub tuan rumah maupun klub yang suporternya berangkat dan menembus stadion di Bandung tersebut.

Larangan suporter tamu juga semakin menebalkan prasangka buruk terhadap PSSI. Sebab, klub tuan rumah maupun tim tamu kerap menerima sanksi berupa denda masing-masing Rp25 juta jika suporter tamu hadir.

Selain itu, suporter Timnas Indonesia terbukti bisa melakoni tandang ke negara lain. Sebaliknya, suporter tim tamu dari negara lain juga bisa hadir di Indonesia. Hal ini pun membantah bahwa ada larangan FIFA yang mengatur sesuai pernyataan Erick Thohir.

“Ini lisan yang melarang supporter tandang, bukan keputusan dari FIFA. Hanya Indonesia karena suka dan tidak suka,” ujar Cak Cong.

“Timnas saja suporter tamu bisa datang ke Indonesia. Baik itu suporter kita datang ke luar negeri, maupun suporter luar datang ke Indonesia. Seharusnya kalau ada larangan FIFA, ada sanksi kedatangan suporter tamu juga di Timnas,” imbuh Cak Cong.

Alasan Larangan dari FIFA

FIFA masih terus jadi alasan Erick Thohir melahirkan kebijakan ini. Di sisi lain, muncul jual beli lisensi hak berkompetisi di Indonesia, yang sudah jelas dilarang oleh FIFA namun tak pernah dibahas Erick Thohir.

Hal itu sudah terjadi di Liga 2, yang telah berganti nama di Championship. Muncul sejumlah klub baru hasil transaksi jual beli tersebut. Di antaranya adalah Garudayaksa, Persikad Depok, dan Sumsel United.

Kendati demikian, PT LIB atau I-League disebut sedang mengkaji soal larangan suporter away ini. Artinya, operator kompetisi Super League dan Championship itu juga dalam upaya menentang pernyataan Erick Thohir yang selalu dilandaskan oleh saran FIFA. 

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |