Madura United Kecewa saat Menangani Pemain yang Cedera, Apa yang Terjadi?

5 hours ago 2

Bola.com, Jakarta - Madura United sedang kesal setengah mati kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK). Mereka merasakan pengalaman tak menyenangkan saat hendak merawat dan mengobati pemainnya yang cedera.

Pendaftaran BPJSTK sejatinya tidak pernah diwajibkan oleh penyelenggara liga dalam hal ini PT Liga Indonesia Baru (LIB). Namun, sebagai tim yang taat peraturan, Madura United selalu melindungi pemainnya dengan asuransi dari pemerintah.

Sesuai ketentuan, setiap atlet yang cedera selama menjalankan pekerjaannya akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJSTK. Sayang dalam praktiknya, banyak syarat yang harus dipenuhi untuk bisa merasakan manfaat sepenuhnya.

Setiap pemain yang cedera harus mendapatkan surat tertulis dari pihak klub yang merinci kronologi cederanya. Termasuk saksi-saksi yang menguatkan bila pemain tersebut benar-benar cedera yang membutuhkan tindakan medis lebih lanjut.

“Kami sangat kecewa berat terhadap pelayanan BPJSTK. Pelayanan yang sangat lambat dan seakan mempersulit pasien untuk segera berobat,” kecam manajer Madura United, Umar Wachdin.

Berita video pemain Timnas Indonesia U-20 sekaligus Madura United, Riski Afrisal mendoakan timnya bisa juara Liga 1 2023/2024 meski ia harus absen karena bela Timnas Indonesia U-20.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Terancam Tanpa Lulinha

Madura United dalam keadaan pincang menjelang akhir kompetisi. Setelah Koko Ari Araya dan Nurdiansyah dihantam cedera, Lulinha juga mengalami masalah serupa yang membuat tim kehilangan separuh tenaganya.

Klub berjuluk Laskar Sape Kerrap bakal melawat ke markas Semen Padang (4/5/2025). Kemenangan atas sesama tim papan bawah akan sangat penting untuk segera mengunci tiket aman dari jeratan degradasi.

“Kami terancam kehilangan pemain penting untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Lulinha yang absen karena cedera yang dialaminya, hingga saat ini masih belum mendapatkan pelayanan maksimal,” sambung Umar yang frustasi.

Rencana Medis Ditolak

Madura United mengaku semua prosedur yang dibutuhkan sudah dilakukan. Mereka bahkan telah mendapatkan surat rekomendasi dari dokter ortopedi untuk segera melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Namun, BPJSTK menolak rencana medis yang telah mendapatkan persetujuan dari dokter spesialis itu. Ada yang lebih menjengkelkannya, yaitu Madura United tidak mendapatkan alasan yang benar-benar jelas akan hal ini.

“Kami sudah langsung mencoba untuk segera melakukan MRI di salah satu rumah sakit di Surabaya. Namun, rencana itu tidak disetujui oleh pihak BPJSTK,” kesalnya.

Urgensi Penanganan

Tanpa kehadiran sang kapten, Madura United sejatinya tak mengalami masalah berarti. Terakhir, mereka menaklukkan Persik Kediri di Gelora Bangkalan (28/4/2025) dengan Lulinha berada di tribune stadion.

Namun, bantuan sekecil apapun akan sangat berarti bagi Madura United. Itu sebabnya, mereka mencak-mencak saat mendapati BPJSTK mempersulit penanganan pemainnya yang tengah mengalami cedera.

“Kami ini klub sepak bola, upaya penanganan cedera adalah urgensi bagi kami saat pemain mengalami cedera. Mengapa lambat dan dipersulit,” tanya Umar.

Read Entire Article
Ilmu Pengetahuan | | | |