Bola.com, Jakarta - Madura United bergerak cukup cermat di bursa transfer kali ini. Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, mereka buru-buru memagari sejumlah pemain pilar.
Laskar Sape Kerrap begitu menderita musim lalu. Kepergian 90% pemain pilar dari musim sebelumnya, meruntuhkan kejayaan klub asal Pulau Garam itu.
Lulinha dkk tak berkutik nyaris sepanjang kompetisi. Status runner-up championship series Liga 1 2023/24 sama sekali tak berbekas di musim lalu.
Walau tampil epik di kompetisi Asia dengan menembus semi-final AFC Challenge League 2024/25. Kejatuhan di pentas domestik tak terhindarkan.
Lantas, pembenahan apa yang perlu dilakukan Madura United untuk bisa kembali ke habitat sebenarnya di papan atas? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelatih Dulu, Baru Pemain
Madura United belajar sesuatu yang penting jelang musim baru. Mereka bergegas mengamankan jasa Alfredo Vera yang mampu menyelamatkan tim dari degradasi.
Dari situ, mereka lantas menyusun skuad untuk musim depan. Pilar utama baik asing dan lokal dipertahankan dengan kontrak berdurasi dua tahun.
Selain itu, kepergian pemain penting langsung tertutupi dengan baik. Ahmad Nufiandani dengan segudang pengalamannya dihadirkan untuk menjadi suksesor Andi Irfan.
Kembalinya Presiden Klub
Tak bisa dimungkiri, kembalinya Achsanul Qosasi di tribun stadion jadi pelecut motivasi. Pria asal Pamekasan itu mampu mendongrak mental tim baik teknis maupun non-teknis. Sang presiden klub telah dipastikan bebas bersyarat. Sebelumnya, ia harus mendekam di balik jeruji besi lantaran kasus korupsi BTS 4G Kominfo.
Jelang musim baru, Madura United pun bisa bermanuver lebih baik. Tak ada lagi cerita, manajemen kecolongan memberikan tambahan kontrak untuk pemain pilarnya.
Jaga Stabilitas Tim
Fluktuasi permainan Madura United tak bisa dilepaskan dari pergantian pelatih di tengah jalan. Dengan tiga pelatih berbeda, pemain terpaksa harus menyesuaikan diri.
Padahal di kompetisi yang terkenal kejam ini, nyaris tidak ada ruang untuk adaptasi. Jika tak mampu memberikan hasil, pintu keluar akan terbuka lebar.
Namun, perpanjangan kontrak Vera menjadi bukti manajemen tak mau ambil resiko. Daripada harus membeli kucing dalam karung, mereka memberikan komitmen lebih kepada pelatih Argentina itu.
Goal Getter Impian
Madura United selalu dikenal sebagai salah satu tim produktif di setiap musimnya. Walau belum pernah angkat trofi, lini serang mereka merupakan sebuah mimpi buruk.
Namun, kesan tersebut sama sekali tak tampak sepanjang musim lalu. Lulinha praktis menggendong serangan dalam periode sulit Madura United.
Untuk itu, mereka perlu segera mencari goal getter impian untuk melengkapi skuad musim ini. David da Silva mungkin bisa jadi solusi selepas cabut dari Persib Bandung.